Skip to content

LET'S DO SOME

READING

RISETalk #9: Metode Kontrasepsi, Apa Saja Ya?

Kontrasepsi berasal dari dua kata yaitu kontra dan konsepsi. Kontra artinya melawan sedangkan konsepsi adalah pembuahan. Pembuahan terjadi ketika sel telur perempuan bertemu dengan sel sperma laki-laki. Hasil dari pembuahan tersebut adalah kehamilan. Kontrasepsi merupakan benda atau metode untuk mencegah pertemuan antara sel telur dan sel sperma supaya tidak terjadi pembuahan.

Kontrasepsi bukanlah hal yang tabu untuk dibicarakan dan digunakan karena fungsinya cukup penting dalam kehidupan kita. Pertama, kontrasepsi dapat digunakan untuk mencegah atau menunda kehamilan. Selain itu, kontrasepsi juga dapat digunakan untuk mencegah infeksi menular seksual.

Kontrasepsi dibagi menjadi dua sumber yaitu alamiah dan modern. Beberapa metode kontrasepsi alamiah yaitu:

  1. Metode kalender dengan cara menghindari hubungan seksual pada masa subur perempuan.
  2. Metode senggama terputus dengan cara melepas atau mengeluarkan alat kelamin pria ketika akan terjadi ejakulasi.
  3. Metode ASIX pada ibu menyusui. Hormon yang bertugas menghasilkan ASI juga berfungsi sebagai pencegah kehamilan.

Sementara itu, metode kontrasepsi modern dibagi lagi menjadi hormonal dan nonhormonal. Metode kontrasepsi hormonal meliputi pil, suntik, dan implan sedangkan metode nonhormonal meliputi kondom, IUD atau spiral, dan kontrasepsi operatif.

  1. Pil KB harus dikonsumsi setiap hari oleh perempuan. Keuntungan dari metode ini yaitu mengurangi risiko kanker endometrium dan kista hingga 50% serta bisa mengurangi jerawat. Namun, efek sampingnya dirasakan ketika fase premenstrual syndrome yaitu adanya perempuan akan mengalami perubahan siklus menstruasi, nyeri payudara, sakit kepala, mual hingga muntah.
  2. Implan berbentuk seperti tabung kecil dan dipasang di lengan melalui sayatan kecil kemudian ditutup dengan kassa. Cara kerjanya sama dengan suntik KB yaitu kandungan hormon yang ada di implan menyebar ke seluruh tubuh kemudian menimbulkan efek kontrasepsi. Pemasangan atau kunjungan ulang ke petugas kesehatan dilakukan ketika ada keluhan atau masa pakai implan habis.
  3. Kondom terbuat dari lateks dan digunakan sebelum melakukan hubungan seksual. Keuntungan dari penggunaan kondom yaitu mencegah penularan IMS seperti HIV/AIDS, herpes, dan gonorrhea. Penyakit-penyakit tersebut menimbulkan gejala nyeri dan rasa terbakar saat buang air kecil dan kencing nanah. Pada perempuan, timbul gejala bau tidak sedap di vagina, keputihan, dan rasa nyeri di perut bawah atau pinggang. Namun, kondom juga dapat menimbulkan efek samping berupa gatal dan alergi.
  4. IUD atau alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) merupakan alat kecil yang dimasukkan ke dalam leher rahim. Keuntungan dari penggunaan IUD adalah bisa dipakai dalam jangka panjang dan bisa digunakan oleh wanita yang tidak cocok dengan KB hormonal. Efek sampingnya yaitu menstruasi lebih sakit dan perasaan tidak nyaman pada beberapa kasus karena posisi benang yang tidak tepat.
  5. Kontrasepsi operatif atau kontrasepsi mantap melibatkan untuk pemotongan saluran sperma dan sel telur. Metode ini dapat dilakukan baik oleh laki-laki (vaksektomi) maupun perempuan (tubektomi). Keuntungan kontrasepsi ini yaitu bisa mencegah kehamilan secara final dan permanen tanpa menurunkan libido. Namun, efek sampingnya adalah komplikasi, perdarahan, dan infeksi.

Di masyarakat cukup banyak beredar mitos mengenai kontrasepsi. Pertama, mitos bahwa kondom mudah sobek sehingga menyebabkan kehamilan. Faktanya, kondom sangat elastis dan kuat apabila digunakan dengan benar serta berasal dari pabrik yang jelas dan berstandar. Kedua, mitos bahwa kontrasepsi hormonal dapat menaikkan berat badan. Faktanya, kontrasepsi hormonal bisa memengaruhi kenaikan berat badan namun tidak signifikan. Bahkan, dalam beberapa kasus ada perempuan yang mengalami penurunan berat badan.

Selanjutnya, spiral membuat perempuan tidak bisa hamil secara permanen adalah mitos. Kontrasepsi ini dapat bertahan sampai lima tahun di dalam rahim, tetapi setelah dilepas maka perempuan bisa hamil kembali. Apabila seorang perempuan tidak bisa hamil setelah menggunakan spiral, bisa jadi terdapat komplikasi seperti infeksi rahim dan kejadiannya sangat jarang. Terakhir, adanya mitos bahwa kontrasepsi menyebabkan kanker. Kontrasepsi memiliki efek antikanker yang dapat menurunkan risiko kanker endometrium dan kanker leher rahim sebesar 50%. Oleh karena itu, dapat dibilang bahwa keuntungan dari menggunakan kontrasepsi lebih banyak dari efek sampingnya.

Dalam memilih kontrasepsi dapat dilihat dari tujuannya yaitu mencegah, memberi jarak, atau menghentikan kehamilan. Kemudian, dilihat kurun waktu untuk menunda kehamilan tersebut. Apabila waktu yang dibutuhkan di bawah satu tahun, bisa memilih kontrasepsi kondom, pil, atau suntik. Untuk kurun waktu lebih dari satu tahun, bisa memilih implan atau suntik KB setiap tiga bulan. Sementara itu, untuk kurun waktu lebih dari dua tahun bisa memilih implan atau IUD. Vasektomi dan tubektomi bisa menjadi pilihan apabila pasangan tidak ingin mempunyai anak.

Pesan untuk para remaja, kalian harus peduli dengan diri sendiri. Selalu berpikir panjang tentang baik dan buruknya suatu tindakan sehingga bisa mempersiapkan masa depan yang terencana. Anak muda harus menjaga dan membekali diri dengan banyak informasi tentang kebutuhannya. Setelah membekali diri dengan informasi, remaja harus berani menolak ketika ada ajakan ke hubungan seksual yang tidak aman. Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi disebarluaskan bukan untuk mendorong hubungan seksual namun untuk memberikan pengetahuan kepada remaja supaya peduli dengan kesehatannya dan bisa mempersiapkan kehamilan di masa depan dengan baik.

Highlight

Article

Kick Off the 2nd Year of KOPAJA

On the first day of the activity, the agenda began with remarks from RISE Foundation representatives and the reading and signing of the cooperation contract. The main session discussed reflections on the implementation of the Urban Futures 2024 programme, with discussions on obstacles, lessons learned, and improvements that need to be made in 2025. One of the major changes is the adjustment of the cooperation model with CAI organisations, where in the future, KOPAJA will no longer refer to one particular organisation in involving inclusivity. This change aims to open up wider collaboration opportunities with various other inclusion organisations.

Read More »
Article

YOUTH NUTRITIATIVE II

RISE Foundation supported by the Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN) Indonesia is committed to encouraging inclusive and meaningful youth participation in the fulfilment of the right to nutrition information and access to healthier, safer, affordable, responsible and less wasteful food for adolescents in Indonesia.
This commitment is realised through the Youth Nutritative (Nutrition Innovative) batch II initiative. Youth Nutritiative II is a continuation of the previous Youth Nutritiative programme which focused on issues such as healthier food choices, food labelling, food categorisation, and accessibility.

The programme is implemented from August to December 2024 by involving youth organisations from various backgrounds and issue focuses to collaborate in creating an ecosystem that supports the right to nutrition information, and access to healthy and sustainable food.

Read More »