Skip to content

LET'S DO SOME

READING

RISETalk #30 : Overweight and How To Overcome It

Penulis: Nadia Mulanie, Editor: Tamaya Feby Erica

Halo, Sobat Remaja!

Pada sesi RISETalk kali ini, RISE bersama Kak Yonathan Nanda Gogy yang merupakan seorang mahasiswa program studi Kedokteran di salah satu universitas swasta di Jakarta akan membahas tentang “Overweight and How To Overcome It”. Kak Gogy saat ini sedang menempuh pendidikan koas di Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia.

Pada umumnya, overweight adalah kelebihan berat badan yang diukur dari proporsi tinggi dan berat badan ideal kita Overweight disebabkan karena penimbunan lemak atau non lemak, misalnya otot pada seorang binaragawan. Tingkat overweight seseorang bisa dilihat dari BMI. Jika kurang berat badan, tingkatnya berada di angka 14–16 dan underweight di angka 17–18,4. Kemudian jika berat badan normal, tingkatnya adalah 18,5–25. Sementara itu, untuk overweight berada di angka 25–30 dan obesitas di angka 30–40. Obesitas dibagi menjadi beberapa kelas yaitu obesitas kelas 1 (30–35), obesitas kelas 2 (35–40), dan obesitas kelas 3 (>40). Angka BMI tersebut dapat dihitung dengan cara membagi berat badan (kg) dan kuadrat tinggi badan (meter) kita. Misalnya berat badan seseorang adalah 70 kg dengan tinggi 1,6 meter, maka hasil perhitungan BMI yang didapatkan sekitar 27 dan dikategorikan sebagai overweight.

Menurut Kak Gogy, ada beberapa faktor yang paling umum penyebab overweight, antara lain:

  1. Konsumsi gorengan, makanan manis, santan, dan lain-lain.
  2. Melebihi kebuituhan kalori sehari-hari.
  3. Kurang olahraga.
  4. Genetika (orang tua yang memiliki bentuk badan besar akan menurunkan gen ke anaknya).
  5. Faktor psikologis seperti emosi, stress, cemas, atau takut. Tidak jarang seseorang ingin mengembalikan mood baiknya dengan cara makan banyak dan akhirnya lemak menumpuk.

Apabila overweight dianggap sebagai penyakit sebenarnya kurang tepat. Overweight bisa dianggap sebagai langkah awal menuju penyakit-penyakit lainnya. Mengonsumsi obat diet tidak dianjurkan untuk menurunkan overweight karena dapat merusak fungsi ginjal. Maka dari itu, lebih dianjurkan untuk menjaga pola hidup sehat dengan berolahraga dan makan makanan bergizi seimbang. Di piramida makanan, urutan dari paling bawah adalah karbohidrat sebagai sumber energi, buah buahan dan mineral yang dibutuhkan, protein, kemudian yang paling atas dan paling sedikit adalah minyak, lemak, dan garam. Tiga hal itu tidak dianjurkan untuk dikonsumsi dalam jumlah banyak sehingga disarankan untuk makan makanan yang direbus. Namun, perlu diperhatikan saat merebus sayuran jangan sampai layu, supaya kandungan vitamin dan mineralnya tidak terbuang. Selain mengonsumsi makanan sehat, setiap orang juga harus meminum air putih yang cukup untuk membantu mengolah makanan yang kita konsumsi.

Kasus anak yang sudah mengalami obesitas sejak kecil adalah hal yang berbahaya. Lemak yang menumpuk tersebut menyebabkan mereka muda mengantuk, malas beraktivitas, dan penyakit penyerta bisa datang lebih cepat. Beberapa orang yang terkena diabetes biasanya juga disarankan untuk menurunkan berat badan. Kak Gogy yang menyukai futsal merekomendasikan olahraga ini untuk orang yang ingin cepat kurus. Olahraga lain yang tidak terlalu memacu adrenalin yaitu berenang, sepeda statis, jalan, dan lari.

Sebaliknya, ada beberapa orang yang mengalami kesulitan menaikkan berat badan. Kak Gogy memberikan tips yaitu makan makanan yang sehat dengan mengikuti piramida makanan agar tahu sumber gizi apa yang perlu ditambah atau dikurangi. Namun, diimbangi juga dengan aktivitas dan pola pikir yang sehat untuk menjaga nafsu makan.

Kak Gogy untuk para remaja mulai menerapkan pola hidup sehat dan mengecek berat badan secara berkala. Konsumsi makanan rendah lemak dan tinggi protein serta mineral. Dalam proses pengolahannya jangan terlalu banyak menggunakan minyak dan garam. Mengatur pola makan bisa dibagi menjadi tiga yaitu sarapan, makan siang, dan makan sore/malam. Kemudian, minum air mineral yang cukup, tidak banyak mengonsumsi minuman yang manis, dan hindari minuman beralkohol. Tidak lupa untuk berolahraga tiga kali seminggu dan mengurangi kegiatan bermalas-malasan di kasur. Jika memang tidak ada waktu untuk berolahraga, kita bisa alihkan dengan hal lain seperti berjalan ke kantor atau membersihkan rumah.

Highlight

Article

Kick Off the 2nd Year of KOPAJA

On the first day of the activity, the agenda began with remarks from RISE Foundation representatives and the reading and signing of the cooperation contract. The main session discussed reflections on the implementation of the Urban Futures 2024 programme, with discussions on obstacles, lessons learned, and improvements that need to be made in 2025. One of the major changes is the adjustment of the cooperation model with CAI organisations, where in the future, KOPAJA will no longer refer to one particular organisation in involving inclusivity. This change aims to open up wider collaboration opportunities with various other inclusion organisations.

Read More »
Article

YOUTH NUTRITIATIVE II

RISE Foundation supported by the Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN) Indonesia is committed to encouraging inclusive and meaningful youth participation in the fulfilment of the right to nutrition information and access to healthier, safer, affordable, responsible and less wasteful food for adolescents in Indonesia.
This commitment is realised through the Youth Nutritative (Nutrition Innovative) batch II initiative. Youth Nutritiative II is a continuation of the previous Youth Nutritiative programme which focused on issues such as healthier food choices, food labelling, food categorisation, and accessibility.

The programme is implemented from August to December 2024 by involving youth organisations from various backgrounds and issue focuses to collaborate in creating an ecosystem that supports the right to nutrition information, and access to healthy and sustainable food.

Read More »