Penulis: Nadia
Editor: Zaky Roihul
Halo, Sobat Remaja!
Kalian tahu tidak pentingnya kesehatan mental diri sendiri dan orang lain? Pada RISETalk #25 yang lalu, RISE dan WellSharing membahas perihal permasalahan mental yang kerap terjadi di kalangan remaja. Permasalahan mental bukanlah hal yang sepele karena bisa berdampak ke tindakan bunuh diri.
Menurut survei global di seluruh dunia, ada sekitar 800.000 (delapan ratus ribu) kasus bunuh diri dengan satu orang meninggal setiap 40 detik. Di Indonesia, rata-rata setiap satu jam ada satu orang yang melakukan tindakan bunuh diri. Survei menunjukkan bahwa kasus percobaan bunuh diri Indonesia pada tahun 2020 terdapat 671 hingga 5.781 kasus. Oleh karena itu, bunuh diri menjadi penyebab kematian terbesar kedua secara global di dunia.
Bunuh diri merupakan suatu tindakan yang sangat kompleks dan memiliki tingkat keseriusan secara mental dan fisik. Pertama, adanya ide atau pikiran untuk melakukan tindakan bunuh diri. Umumnya ide tersebut muncul karena adanya pemikiran bahwa masalah akan terselesaikan dengan melakukan bunuh diri. Hal tersebut pada dasarnya bukan sebuah solusi dan justru menimbulkan persoalan baru. Kedua, adanya ungkapan verbal untuk melakukan tindakan bunuh yang disampaikan kepada orang lain sehingga tidak hanya muncul di pikiran saja. Ketiga, adanya percobaan dengan menyakiti diri sendiri hingga melakukan tindakan bunuh diri.
Seseorang dapat melakukan bunuh diri karena adanya keinginan untuk melepaskan perasaan-perasaan yang tertahan dan tidak nyaman. Selain permasalahan kesehatan mental, adanya penyakit atau gangguan fisik juga menjadi pemicu tindakan bunuh diri. Penelitian pernah menyebutkan bahwa gangguan makan anoreksia yang menyebabkan seseorang memiliki rasa takut berlebihan pada kenaikan berat badan sehingga selalu memuntahkan kembali makanannya dapat menjadi salah satu penyebab bunuh diri. Tidak adanya uluran tangan dari orang terdekat terhadap permasalahan yang dialami juga bisa membuat seseorang merasa bahwa semua permasalahan hanya merundung dirinya sendiri.
Apapun masalah yang dihadapi, jika Sobat Remaja merasa tidak sanggup menyelesaikannya jangan takut dan ragu untuk membagikan persoalan tersebut kepada orang terdekat. Setidaknya dengan melibatkan orang lain yang benar-benar kita percaya dan memiliki kapabilitas, mampu mengurangi rasa terbebani yang sedang kita alami.