Di dunia kerja, banyak hal yang dipertimbangkan oleh recruiter ketika menerima pelamar pekerjaan. Hal-hal tersebut di antaranya adalah pengalaman dan skill atau kemampuan. Pengalaman berorganisasi, mengikuti UKM, magang, dan kegiatan pengembangan diri lainnya selama masa kuliah dapat menjadi nilai tambah bagi fresh graduate yang ingin melamar kerja. Misalnya ketika mengikuti magang, kita tidak hanya menghadapi teori saja melainkan juga tantangan nyata di dunia kerja. Pengalaman berorganisasi dan UKM juga bisa menjadi nilai tambah. Pihak HR dapat menanyakan bagaimana mereka menjalani leadership, menghadapi konflik antarteman, serta berkomunikasi dengan orang lain saat mereka masih mengikuti organisasi tersebut.
Selain pengalaman, skill juga aspek yang tidak kalah penting. Semua aspek tersebut saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan. Skill dapat dibagi menjadi hard skill dan soft skill. Hard skill atau deep skill adalah kemampuan spesifik yang dimiliki seseorang di area tertentu, seperti fotografi dan membuat desain grafis. Sementara itu, soft skill adalah keterampilan yang cenderung abstrak dan baru terlihat seiring berjalannya waktu dan ketika dihadapkan dengan situasi tertentu. Beberapa hal yang termasuk soft skill yaitu:
- Kemampuan berkomunikasi seperti negosiasi, persuasi, presentasi, dan public speaking. Tidak kalah penting, kita harus mengetahui siapa lawan bicara kita. Komunikasi tidak hanya dilakukan secara verbal sehingga kita juga harus mampu berkomunikasi secara tulisan.
- Berpikir kritis, kreatif, logis, dan memiliki fleksibilitas berpikir yang tidak kaku.
- Kestabilan emosi dan spiritualitas. Salah satu cara menjaga kestabilan emosi adalah dengan menjaga spiritualitas karena keduanya saling berhubungan.
- Leadership sebagai cara menjadi pemimpin untuk diri sendiri, seperti mengatur waktu dan konflik yang kita miliki. Oleh karena itu, leadership tidak hanya dimiliki oleh orang-orang di posisi manajerial melainkan juga orang-orang di bawahnya.
- Inovasi dalam artian dapat menyederhanakan pekerjaan yang kita miliki agar lebih mudah dan hasilnya optimal.
Memilih karir tidak harus sesuai dengan latar belakang pendidikan yang telah dijalani. Semuanya tergantung pada posisi yang tersedia dan skill yang dibutuhkan. Jika sebuah lowongan pekerjaan mensyaratkan pelamar untuk memiliki skill tertentu, kandidat yang memilikinya akan lebih unggul. Ada juga posisi yang membutuhkan skill yang lebih luas seperti manajerial. Syarat tersebut membuat pelamar harus bisa memahami hal lain di berbagai divisi. Hal terpenting adalah jangan takut untuk mengambil karir yang tidak sesuai latar belakang pendidikan.
Ketika sudah terlanjur bekerja di bidang yang tidak sesuai passion, kita bisa mencoba untuk memahami pekerjaan tersebut. Kita juga dapat mencari hal-hal yang menarik dari pekerjaan tersebut. Satu hal yang perlu diingat adalah apapun yang kita inginkan tidak selalu bisa didapatkan. Kita juga harus bisa mencari peluang dari apa yang kita jalani.
Untuk fresh graduate di angkatan Covid-19, kita harus lebih adaptif karena masa ini mudah berubah dan penuh dengan ketidakpastian. Selain itu, networking juga penting. Semakin luas networking yang kita miliki, rekomendasi-rekomendasi yang mereka berikan bisa kita manfaatkan. Jika kita merasa belum mempunyai pengalaman, jangan malu untuk mendaftar magang di perusahaan. Banyak sekali peluang magang yang dilakukan secara WFH di perusahaan-perusahaan. Hal itu akan menjadi modal untuk mencari pekerjaan tetap nanti.